I wish it's not a dream
Gue bangun dengan malas sekali, sudah bangun sebenarnya tadi jam 8 tapi tidur lagi, ngga’ ada semangat sama sekali buat meniti hari ini setelah semalam Shopie menikah dengan si bangsat itu, gue merasa kehilangan semua gairah hidup gue.
keberhasilan gue menghindar semalam untuk datang ke akad pernikahannya bukan berarti besok malam senin gue berhasil menghindar dari dia di pabrik, menghindari pertanyaan-pertanyaan yang bakal keluar, hal yang ngga’ mungkin sekali lagi pula gue pengen ketemu dia besok selagi masih punya kesempatan untuk sekedar melihatnya, yang harus gue persiapkan adalah jawaban dari pertanyaannya, gue harus punya alasan yang tepat.
Gue memicingkan mata melihat jam dinding, sudah jam 11, rumah sepi banget pada kemana ya ini manusia, gue menjatuhkan diri lagi di sopa, nyalakan tipi, ganti chanel, ganti chanel, ganti chanel, ngga’ ada acara yang rame dah.
Terdengar seperti ada suara-suara dari dapur, alhamdulillah ternyata masih ada kehidupan di rumah, kayanya nyokap ada di rumah pasti lagi masak buat gue sang pangeran kodok buduk, makan dulu apa mandi dulu ya?, kalo makan dulu berarti gue makan campur semur jigong, kalo mandi dulu berarti ngga’ usah gosok gigi dulu, biar ngga’ gosok gigi dua kali, sayang kalo hambur-hambur pasta gigi, tapi kalo ngga’ gosok gigi dulu tetap aja gue makan campur semur jigong dong.
Mandi atau makan dulu gampang deh, yang penting makannya pake apa dulu, gue bangun dengan handuk dipundak kanan, baju sudah gue lempar entah nyangkut dimana tadi, lenggang kangkung pake celana pendek tanpa baju.
Kaget saat gue lihat yang masak ternyata bukan nyokap, walaupun terlihat dari belakang gue yakin ini bukan nyokap gue, dia menoleh setelah menyadari ada orang dibelakangnya, Astagaaa!!
“hallooo...” katanya, gue bingung mau bilang apa, dalam kondisi ngga’ ganteng kaya gini
“Sophie....?, apa yang kamu lakukan disini...?” tanda tanya besar ada diotak gue, ngapain dia jam segini ada dirumah gue, masak pula
“yang kamu lihat aku sedang apa?” katanya sambil tertawa
“iya aku tau kamu lagi masak, maksud aku mengapa kamu masak disini di dapur...?”
“pertanyaan aneh deh, kalo masak memang didapur bang, masa dikamar mandi...haha” dia ketawa lagi. Salah kata salah kalimat gara-gara ngga’ ngerti mengapa dia ada disini, bukannya dia semalam menikah, apa jangan-jangan...
“sudah mandi dulu sana, jelek banget dah...entar aku ceritain...” katanya sambil mendorong gue ke kamar mandi.
Setelah makan siang bersama dengan keluarga, gue menagih janjinya untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, mengapa hari ini dia ada dirumah gue, menggantikan nyokap gue masak dan makan siang bareng bonyok gue dan adik-adik gue sekalian alam. Dia mau menceritakan semuanya tapi ngga’ mau di rumah terlalu rame katanya, dia ingin cuma ada kita berdua saja, akhirnya gue mengajaknya ke saung dekat sawah bokap.
“jadi gimana ceritanya..?” kata gue setelah kita sampai di saung, untuk sampai ke saung ini kita mesti melewati pematang-pematang sawah, sebelum sampai saung dekat sawah bokap yang banyak pohon kelapanya ada mata air asin, bau belerang dan lumayan panas seperti air asin di Gn. Kapur aja gitu.
“oke, jadi begini.....” dia akhirnya mulai bercerita, gue menunggunya dengan tak sabar mudah-mudahan cerita ini seperti yang gue harapkan.
“semalam gue ga’ jadi nikah...” gue tersentak mendengarnya
“ngga’ jadi?..koq bisa...”
“sebelum ijab kabul gue ngomong sama dia kalo aku ngga’ bisa penuh untuk hadir di sisinya sebagai seorang istri, dia kaget dan tanya mengapa, aku jawab di hati aku ada seseorang yang belum bisa aku usir pergi...orang itu kamu” dia terdiam setelah itu “ dia minta aku untuk mengusir bayangan kamu di hati aku, aku bilang ngga’ bisa, aku perlu waktu untuk menetralisir semuanya sehingga aku bisa penuh hadir dihidupnya, kamu tau apa reaksi dia setelah dia mendengar aku bicara seperti itu?”
“apa reaksinya, ngga’ enak ya?”
“dia bilang kalo malam ini aku ngga’ bisa mengusir bayangan kamu lebih baik pernikahan dibatalkan saja, aku kaget sekali mendengarnya, aku diam beberapa saat dan akhirnya aku mengangguk setuju, aku korbankan bayangan indah tentang kita, aku akan mengusir kamu, mengusir semua kenangan tentang kita dari hati aku...”
“well, akhirnya kamu nikah dengan dia, selamat ya..” kata gue sambil mengulurkan tangan tanda ucapan selamat
“it's not finish yet, kalo aku menikah semalam, ngga’ mungkin sekarang aku ada disini bersama kamu...”katanya sambil tertawa, aku mengiyakan katanya barusan dalam hati, benar juga apa katanya, kalo dia jadi menikah pasti dia sedang terkapar ditempat tidur sisa-sisa pembantaian malam pertama semalam, eeet dah!
“aku terusin ya. didepan penghulu aku berpikir ulang, bisakah aku menepati janjiku barusan, hadir dengan penuh dihidupnya, dan akhirnya aku memutuskan untuk menggagalkan pernikahan, semua orang disana terkejut, penghulu sampai bilang ini pertama kalinya dia menikahkan yang dibatalkan...”
“aku harusnya senang atau sedih ya neng mendengar cerita kamu...?”
“aku berharapnya kamu senang, karena ini berarti sekuel cerita kita, melanjutkan cerita cinta kita yang sempat terputus gara-gara iklan kemarin, tapi jujur sebenarnya ada yang aku khawatirkan..."
“apa itu?”
“aku khawatir kamu ngga’ mau menerima aku lagi, aku sudah korbankan cerita aku yang baru akan dimulai dengan orang lain demi kamu, demi bayangan kamu, demi bayangan-bayangan indah kita yang tak bisa kuhapus dari hati...”
“kamu ingin kembali lagi ke dunia kita?, kamu kan sudah pergi kemarin neng, jangan pernah mimpi.....” Sophie terkejut mendengar kata-kata gue, dia menunduk sepertinya dia terpukul
“maksud kamu apa sii..aku kecewa mendengarnya....”dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya “ternyata aku salah langkah, mengorbankan pernikahan aku dengan orang plin plan kaya kamu..” katanya dengan suara tertahan
“aku plin-plan?”
“iya, laki-laki plin plan ngga’ bisa dipegang omongannya, katanya kamu sayang sama aku...katanya kamu akan tetap bertahan disamping aku apapun yang terjadi ”
“memang aku sayang kamu dan aku tetap akan bertahan disamping kamu”
“lalu apa maksud kata-kata kamu tadi, jangan pernah mimpi kembali kedunia kita...” katanya dengan nada galau, gue meraih tangannya yang menutupi wajahnya, nampak matanya merah, dia nampak berkaca-kaca.
“haha, kamu nangis...”gue meledeknya, dia menggosok airmatanya
“memangnya aku ngga’ boleh nangis, aku kan manusia..”
“mana Sophie perempuan besi yang ngga’ pernah menitikan air mata dulu...”
“kamu jahat, senang banget liet aku nangis...” dia mencubit tangan aku yang sedang memegang tangannya
“pemandangan baru ini, air mata Sophie si perempuan besi, bagus kayanya ya buat judul novel..”
“daripada kamu laki-laki plin plan yang jahat...”katanya sambil manyun
“Kamu dengar ya ni...Sophie sayang, bidadari dengan senyum termanis tiada duanya didunia dan akherat...” gue diam sejenak, menunggu reaksi dia, Sophie memandang gue, nampak dia menunggu kata selanjutnya.
“kamu ingat kata-kata ini, aku sayang kamu, kemarin saat kita masih bersama, sekarang waktu kamu masih ada dihadapan aku dan besok disaat kita masih dekat atau sudah jauh...kamu boleh telusuri cinta aku dari awal sampai akhir pasti tak akan kamu temukan ujung dari cinta aku ini karena cinta aku tak bertepi...” dia diam, gue mengingat-ingat kata gue barusan, mengapa pada akhir kalimat pake judul lagu ya, cinta tak bertepi, gapapa deh yang penting kedengaran oke.
“kalo tadi aku bilang kamu jangan mimpi untuk kembali kedunia kita, maksud aku kamu jangan cuma mimpi, kamu harus lakukan di dunia nyata, bukan di mimpi...” nampak secercah senyum mulai menghiasi bibirnya kembali.
“kamu jahat banget iih...” kembali cubitan mampir ditangan gue yang sedang memegang tangannya “But, thanks sudah menerima aku kembali” katanya sambil meletakan tangannya dipipi gue.
“thanks udah memberikan aku kesempatan kedua disisi kamu” dia tersenyum, gue melakukan hal yang sama yang dilakukannya dan tiba-tiba banyak bunga bertebaran dimana-mana #lebay
“A’ bangun, mo kerja ga’ lo...?” gue membuka mata pelan-pelan berharap gue cuma tertidur sebentar bukan bermimpi indah, Adik gue bangunin gue karna jam sudah menunjukan jam 5 sore, biasanya gue bangun jam 4 paling telat kalo mau kerja malem.
Haduuuh, ternyata gue cuma mimpi indah yang menyakitkan, indah karena dia ada disamping gue, menyakitkan karena ini cuma mimpi dan gue tetap kehilangan dia, dia tetap melangkah jauh dengan laki-laki perampas itu.
#efek mo tidur mikirin Shopie
silahkan berikan komentar disini bila ada yang ingin ditanyakan EmoticonEmoticon